Kamis, 14 Oktober 2010

Teori Struktur Modal (Paulus Wardoyo)

Teori Struktur Modal
Dosen : Paulus Wardoyo
Asumsi :
Resiko bisnis perusahaan diukur dengan σ EBIT (standar deviasi Earning Before Interest and Tax)
Investor memiliki pengharapan yang sama tentang EBIT perusahaan dimasa yang akan datang
Saham dan obligasi diperjualbelikan disuatu pasar modal yang sempurna
Hutang adalah tanpa resiko, sehingga suku bunga pada hutang adalah suku bunga bebas resiko
Seluruh aliran kas adalah perpetuaitas (sama jumlah setiap periode, sehingga waktu tidak terbatas) d.p.l pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT selalu sama
Tidak ada pajak perusahaan maupun pribadi
Dalil I
EBIT EBIT
VL=VU =---------- = ----------------
WACC KsU
Dimana :
VL = Nilai perusahaan menggunakan hutang (Leverage Firm)
VU =Nilai perusahaan tanpa menggunakan hutang atau 100 % modal sendiri
EBIT = Earning Before Interest and Tax
KsU = Keuntungan yang disyaratkan pada saham Unlevered Firm
WACC = Weighted Average Cost of Capital.
Rumus diatas perlu ditambah bahwa
V=D+S
Dimana
V= Nilaiperusahaan
D=Hutang (Debt)
S= Modal Sendiri (Stock)

Dalil 2

KsL=KsU +(KsU-Kd) (D/S)

Dimana :
KsL = Keuntungan yang disyaratkan pada modal sendiri atau biaya modal sendiri pada levered firm
KsU = Biaya modal sendiri pada Unlevered Firm
D/S= Hutang dibagi modal sendiri
Kd= Biaya Hutang

Ingat bahwa

WACC = D/V . Kd + S/V.KsL

Dimana :
WACC = Weighted Average Cost of Capital
Ks = Biaya Hutang
D=Hutang
S=Modal Sendiri
V=Nilai Perusahaan
KsL = Biaya modal sendiri pada Levered FIrm
Contoh :
EBIT =Rp.2,4 juta dan konstan dari waktu ke waktu. Biaya hutan (kd)=8%. Biaya Modal sendiri =12%. Jika perusahaan berhutang, utang tersebut akan digunakan untuk membeli kembali saham. Dpl jika hutang bertambah sebesar X,modal sendiri akan berkurang sebesar X, sehingga aktiva atau nilai perusahaan tetap

Jawab :
Jika D=0,maka S dihitung sbb.
VU = EBIT/KsU = Rp. 2,4 juta /0,12= Rp 20 juta
Vu = WACC = 12 % karena tidak ada hutang

Tugas : Bagaimana jika D=Rp 6juta dan D=Rp.20 juta, apa kesimpulan anda???

Model MM dengan Menggunakan Pajak
Teori MM pada tahun 1963 , melakukan perubahan teori dengan menambahkan pajak penghasilan korporasi. Mereka menyimpulkan bahwa penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan, karena biaya hutang adalah biaya yang mengurangai pajak (a tax deductible expenses)
Contoh
Tanpa Leverage Dengan Leverage
Lap.L/R Lap. L/R
EBIT 1.000 1.000
Bunga 0 80
EBT 1.000 920
Tax (34%) 340 312,8
EAT 660 607,2
Total pedapatan untuk pemengang
Saham dan Kreditor 660 687,2
Penghematan Pajak 0 27,2
Dalil MM dengan menggunakan Pajak

VL = VU+ T.D  Dalil 1
Dimana
VL= Nilai perusahaan dengan menggunakan hutang (Levered Firm)
VU = Nilai perusahaan yang tidak menggunakan hutang (Unlevered Firm)
T= Pajak
D =Hutang

Nilai perusahaan yg tidak menggunakan hutang = nilai modal sendiri perusahaan tersebut (S)
EBIT (1-T)
S=Vu= ---------------------
KsU
KSL= KSU+ (KSU-Kd) (1-T) (D/S)  Dalil 2

Dimana
KsL =Keuntungan yg disyaratkan pada modal sendiri Levered Firm
KsU= Keuntungan yang disyaratkan pada modal sendiri unlevered firm
Kd =biaya hutang
T= Pajak, D = Hutang dan S = Modal sendiri perusahaan.
Tugas :
Jika perusahaan memiliki EBIT =5 juta dan konstan sepanjang waktu, Biaya hutang =8% dan keuntungan yang disyaratkan pada modal sendiri pada unlevered firm adalah 12,5% dan pajak perseroan =45%. Hitung besarnya (a) modal sendiri tanpa hutang, (b) jika menggunakan hutang Rp.10 juta, berapa besarnya biaya modal sendiri dan biaya modal perusahaan.
Model Miller
Pada tahun 1976, Miller menyajikan teori dengan memasukan pajak penghasilan pribadi. Pajak penghasilan pribadi adalah (1) pajak dari penghasilan saham (Ts)dan (2) pajak penghasilan dari obligasi (Td).
Dalil 1 dari Miller
VL= VU + TD
(1-Tc)(1-Ts) (1-Tc)(1-Ts)
Dimana T=1- --------------------
sehingga VL=VU + ------------------- D
(1-Td) (1-Td)

Tc = pajak perusahaan
Ts = Pajak pribadi dari penghasilan saham
Td = pajak pribadi dari penghasilan obligasi
D= hutang perusahaan

2 komentar: