Senin, 18 Oktober 2010

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

Oleh:
Paulus Wardoyo
(drs.ek-uajy. mm-undip)

Latar Belakang
Mengapa struktur modal perlu diperhatikan? Ingat bahwa sesuai dengan teori struktur modal, dengan menggunakan bauran pendanaan, akan mempengaruhi nilai perusahaan secara langsung.
Pilihan dalam melakukan pembiayaan adalah menerbitkan saham baru atau dengan menjual obligasi.

Beberapa metode yang bisa digunakan untuk keperluan analisis adalah
1.Analisis EBIT-EPS
2.Perbandingan Rasio-rasio Leverage
3.Analisis Arus Kas

ANALISIS EBIT-EPS

Manajemen perlu melihat pengaruh dari berbagai alternatif pendanaan terhada Earning Per Share pada tingkatan EBIT (Earning Before Interest & Tax ) yang berbeda-beda

EPS =EAT : Jumlah Saham yang beredar

Hubungan EBIT dan EPS dicari dengan cara :
Menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu dan Mengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbeda-beda
Hasil digambarkan dalam Grafik EBIT-EPS



Indifference Point dicari dengan formula

EAT (saham) EAT (hutang)
----------------- = --------------------
Jumlah Saham Jumlah Saham

Atau

(EBIT*–C1) (1-T) (EBIT*-C2)(1-T)
_____________ = ____________
S1 S2


EBIT * = indifference point.
C1 & C2 = biaya bunga pada masing-masing altenatif pembiayaan
S1& S2 = jumlah saham pada masing-masing alternatif pembiayaan
T = tarip pajak

Formula

Jika expected EBIT > Indifference point, perusahaan sebaiknya menggunakan Hutang
Jika expected EBIT < Indifference point, maka perusahaan sebaiknya menggunakan Saham.

Keputusan di atas akan menjadi salah jika actual EBIT tidak seperti yang diharapkan. Oleh karena itu manajemen perlu memperhatikanjuga standar deviasi EBIT dari perusahaan perlu dibuat skenario tentang EBIT di masa mendatang beserta probabilitas terjadinya.





CONTOH
Perusahaan ABC memiliki modal Rp 10 juta (seluruhnya milik sendiri) berniat menambah modal sebesar Rp 5 juta. Ada 2 alternatif yang dpt ditempuh : (a) menjual saham biasa bari dan (b) berhutang. Biaya hutang (Kd) =12%, pajak 40%. Jumlah saham yang beredar saat ini 200.000 lembar. Sahambiasa dapat dijual dengan harga Rp 50 ,-- lembar. Sehingga akan ada pertambahan 100.000 lembar saham baru. EBIT (Earning Before Tax and Interest ) = Rp 2,4 juta.
Alternatif mana yang menguntungkan untuk dipilih?

JAWABAN
Saham Biasa Hutang
EBIT (juta) 2.400 2.400
Bunga (juta) - 600
EBT (juta) 2.400 1.800
Pajak 40% 960 720
EAT (juta) 1.440 1.080
Jumlah saham
(ribu) 300 200
EPS 4,80 5,40

Indifference Point dapat dihitung dengan cara sbb :

EAT (Saham) EAT (Hutang)
------------------ = ------------------
Jumlah Saham Jumlah Saham



(EBIT*-0) (1-0,4) (EBIT* -600.000) (1-0,4)
--------------------------- = ------------------------------------
300.000 200.000

EBIT = 1,8 juta





ANALISIS RASIO LEVERAGE

Gunakan Rasio Hutang dan Rasio Jaminan sbb

Rasio Hutang
1.Total Hutang / Total Aktiva
2.Hutang Jangka Panjang / Ht Jk Panjang + Modal Sendiri
3.Total Hutang /Modal Sendiri

Rasio Jaminan
1.Times Ineterest Earned = EBIT/Biaya Bunga Tahunan
2.Debt Service Coverage = EBIT/(Bunga + (pemby pokok pinj/1-tax))

Hasilnya dibandingkan dengan rasio industri

ANALISIS ARUS KAS PERUSAHAAN

Metode ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas perusahaan. Metode ini simple. Metode ini melibatkan persiapa suatu seri anggaran kas pada : (1) Konsidis perekonomian yang berbeda dan (2) Struktur modal yang berbeda.
Arus kas bersih pada situasi yang berbeda dapat dianalisis untuk menentukan apakah beban tetap perusahaan (pokok pinjaman, bunga, sewa dan dividen saham preferen) yang dihadapi perusahaan tidak terlalu tinggi.
Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar beban tetap bisa mengakibatkan financial insolvency

Rumus ;

CBr = Co+ NCFr-FC

Dimana :
CBr = Saldo kas akhir yang diharapkan pada akhir periode resesi
Co = Saldo awal kas resesi
NCFr =Arus Kas bersih dari operasi selama resesi
FC = beban tetap perusahaan

ANALISIS SUBYEKTIF DALAM MANAJEMEN STRUKTUR KEUANGAN

Hal-hal yang diperlukan dalam Managerial Judgment
1.Kelangsungan hidup perusahaan jangka panjang
2.Konservatisme manajemen
3.Pengawasan
4.Struktur Aktiva
5.Resiko Bisnis6.
6.Ringkat Pertumbuhan
7.Pajak
8.Cadangan kapasitas pinjaman
9.Profitabilitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar